Politisi Budiman Sudjatmiko Ingatkan Aktivis Tak Ikut-Ikutan Agenda Asing, Himbauan Terkait Film ‘Dirty Vote’?

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 12 Februari 2024 - 08:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Politisi dan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko. (Facbook.com/@Budiman Sudjatmiko)

Politisi dan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko. (Facbook.com/@Budiman Sudjatmiko)

HALLOBANDUNG.COM – Politisi dan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko mengingatkan sejumlah aktivis Indonesia.

Budiman yang juga merupakan politisi yang berasal dari kalangan aktivis itu menghimbau agar tidak ikut-ikutan dengan agenda asing.

Budiman menyebut asing memiliki kepentingan untuk menghambat kemajuan bangsa Indonesia.

Pernyataan Budiman yang disampatkan di tengah-tengah ramainya peredaran film dokumenter “Dirty Vote” seolah memberikan pesan tersebut kepada mereka.

Film dokumenter “Dirty Vote” pada Minggu siang dirilis oleh rumah produksi WatchDoc di platform YouTube dengan sutradara Dandhy Dwi Laksono.

Fillm dokumenter itu digarap dalam waktu sekitar 2 minggu, yang mencakup proses riset, produksi, penyuntingan, sampai rilis.

Baca artikel lainnya di sini : Ketua Bawaslu Rahmat Bagja Tanggapi Kritik Film Dokumenter ‘Dirty Vote’ buatan Dandhy Dwi Laksono

Pembuatannya film itu melibatkan 20 lembaga, antara lain Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Perludem.

Lihat juga konten video, di sini: Bersama Prabowo dan Ratusan Ribu Warga di Sidoarjo, Jawa Timur, Gus Miftah Pimpin Sholawat

Indonesia Corruption Watch, JATAM, Lokataru, LBH Pers, WALHI, Yayasan Kurawal, dan YLBHI.

Budiman mewanti-wanti bahwa negara maju akan mencoba berbagai cara untuk mencegah keberlanjutan pembangunan yang baik di negara-negara berkembang.

Baca Juga:

Debut Presiden Prabowo Subianto di KTT G20 Rio de Janeiro, Brasil, Inilah Sejumlah Poin Pentingnya

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berawal dari Akting Berperan Kenakan Jilbab, Adhisty Zara Ungkap Alasan Kini Makin Nyaman Berjilbab

Target Investasi Tahun 2025 Mencapai Sekitar Rp1.900 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

“Jika kita belajar comparative politics, geopolitik, dan sejarah, kita akan paham narasi dan plot standar yang mereka jalankan sekarang ini.”

“Mereka sedang berupaya menghambat keberlanjutan pembangunan bangsa kita.” jelas Budiman Sudjatmiko kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/02/2024)

Budiman kemudian mencontohkan hal yang terjadi di Amerika Latin, dimana sudah puluhan tahun menikmati demokrasi liberal namun tidak pernah mendapatkan keberlanjutan pembangunan.

“Amerika Latin adalah contoh yang jelas. Setiap pemimpin disana tidak sempat mematangkan agenda ekonomi politiknya, karena selalu diganti dengan kubu di seberangnya.”

“Dengan alih-alih perubahan, pemimpin baru selalu meniadakan, atau menghilangkan warisan pemimpin sebelumnya.” jelasnya.

“Akibatnya, belum matang sudah berubah lagi haluannya, padahal transformasi butuh satu bahkan dua generasi.”

“Akhirnya mereka terjerembab sebagai negara-negara yang berpendatan menengah.” lanjut Budiman.

Budiman kemudian menghimbau para aktivis di Indonesia agar tidak ikut terjebak dalam kepentingan asing tersebut.

“Saya tidak meragukan banyak aktivis yang benar-benar mencintai bangsa ini dengan nurani dan nalar yang independen.”

“Namun saya dalam posisi mengingatkan, ada kepentingan asing yang mengerucut dalam Pemilu saat ini.

“Terutama terkait hilirisasi, dan mencegah keberlanjutan pembangunan.” jelasnya.

“Jadi saya menghimbau bahwa para aktivis agar tidak ikut-ikutan agenda asing.”

“Seringkali ini juga tidak disadari bahwa sebenarnya ada sebagian aktivis yang sedang membela kepentingan asing.”

“Masyarakat juga kita himbau agar berhati-hati, terutama kepada agenda yang didanai oleh asing.”

“Agenda aktivis harus mengaitkan demokrasi dengan keadilan sosial, keadilan global dan dengan kemajuan” lanjut Budiman.

Indonesia hari ini, lanjut Budiman Sudjamtiko, berkesempatan untuk memiliki keberlanjutan pembangunan.

Dengan adanya komitmen Capres Prabowo terhadap keberlanjutan presiden Jokowi, namun tengah dihalang-halangi.

“Negara berkembang tak dibolehkan punya pemimpin yang berani, cerdas dan strategis sekaligus.”

“Kalau sudah ada yg terlanjur cerdas, mereka akan usahakan jangan berani; kalau sudah ada yg berani, usahakan jangan cerdas.”

“Jika sudah terlanjur cerdas dan berani, usahakan jangan strategis berpikirnya.” ungkapnya.

“Dan tahun 2024 ini, kita memiliki kesempatan untuk tidak hanya memiliki pemimpin yang berkomitmen pada keberlanjutan pembangunan.”

“Namun juga pemimpin yang berani, cerdas, dan strategis cara berpikirinya. Kesempatan tak akan datang lagi, ini harus kita ambil.” pungkas Budiman.***

Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional Halloup.com

Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Arahnews.com dan Infoekonomi.com

Berita Terkait

Pilkada Jawa Barat 2024, Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan Menang hingga di Atas 60 Persen
NasDem Tanggapi Bahlil Lahadalia Sebut Posisi Ketua MPR Hasil Pertukaran dengan Jumlah Menteri
Bahlil Lahadalia Tanggapi Soal Kabar 7 Jatah Menteri yang Diberikan Presiden Prabowo Subianto
Calon Wakil Walikota R.Dhani Wirianata Jalan Sehat Bersama Ribuan Warga
MPR RI Usulkan agar Presiden RI ke-2 Soeharto Dipertimbangkan Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional
Ridwan Dhani Wirianata, Siapkan Bioskop Rakyat Bentuk Wadah Penggiat Film Bandung
Survei Indikator Politik Tembus hingga 77 Persen, Kang Dedi Mulyadi: Ini Bukan Dukungan yang Tiba-tiba
PAN Inginkan Kadernya Dapat Posisi Sebagai Calon Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat atau Jakarta
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 12:04 WIB

Pilkada Jawa Barat 2024, Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan Menang hingga di Atas 60 Persen

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 10:23 WIB

NasDem Tanggapi Bahlil Lahadalia Sebut Posisi Ketua MPR Hasil Pertukaran dengan Jumlah Menteri

Senin, 14 Oktober 2024 - 22:07 WIB

Bahlil Lahadalia Tanggapi Soal Kabar 7 Jatah Menteri yang Diberikan Presiden Prabowo Subianto

Minggu, 29 September 2024 - 10:10 WIB

Calon Wakil Walikota R.Dhani Wirianata Jalan Sehat Bersama Ribuan Warga

Minggu, 29 September 2024 - 06:58 WIB

MPR RI Usulkan agar Presiden RI ke-2 Soeharto Dipertimbangkan Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional

Sabtu, 28 September 2024 - 22:23 WIB

Ridwan Dhani Wirianata, Siapkan Bioskop Rakyat Bentuk Wadah Penggiat Film Bandung

Sabtu, 14 September 2024 - 15:36 WIB

Survei Indikator Politik Tembus hingga 77 Persen, Kang Dedi Mulyadi: Ini Bukan Dukungan yang Tiba-tiba

Senin, 5 Agustus 2024 - 13:58 WIB

PAN Inginkan Kadernya Dapat Posisi Sebagai Calon Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat atau Jakarta

Berita Terbaru

ASUS Zenbook S 14 OLED (UX5406)

Lifestyle

ASUS Zenbook: Laptop Tipis Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja

Selasa, 3 Des 2024 - 15:11 WIB