HALLOBANDUNG.COM — Warga terpapar dugaan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jatinangor dalam beberapa waktu terakhir terbilang cukup melonjak.
Plt Kepala Puskesmas Jatinangor Dedi S.Kep, saat dikonfirmasi, Rabu (22/5) menyebutkan cukup banyak pasien dirawat karena trombositopenia atau penurunan kadar trombosit.
Tapi Dedi belum bisa memastikan apakah trombositopenia itu berkaitan dengan DBD atau tidak, sebab katanya perlu ada pemeriksaan lanjutan untuk memastikan DBD atau bukan.
Semestinya, kata Plt Kepala Puskesmas Jatinangor, pasien dengan penurunan kadar trombosit, apalagi sifatnya ekstrem, harus dirawat di Rumah Sakit,
Baca Juga:
Debut Presiden Prabowo Subianto di KTT G20 Rio de Janeiro, Brasil, Inilah Sejumlah Poin Pentingnya
Siswa-Siswi Kelas XII SMA Negeri 2 Majalengka Mengikuti Test of English as Foreign Language (TOEFL)
” Namun karena pasien-pasen mengaku rumah sakit penuh, mereka mencari jalan pengobatan alternatif ke puskesmas, ” katanya.
Bagi pasien dengan kondisi tidak terlalu parah bisa dirawat dan dipulihkan di Puskesmas, tapi dalam kondisi tidak memungkinkan untuk dieawat di puskesmas, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit.
” Bila kadar trombositnya sangat rendah, kita larikan ke rumah sakit, karena perlu adanya pemeriksaan berkala trombosit, ya itu adanya harus di rumah sakit, ” imbuhnya.
” Alhamdulillah, pasien dengan diagnosis penurunan trombosit banyak yang pulih kembali meski hanya dirawat di puskesmas ini, ” terangnya lagi.
Baca Juga:
Bahas Swasembada 2028, Zulhas Kumpulkan Kementerian dan Badan di Bawah Kemenko Bidang Pangan
Dimulai pada Awal 2025, Program Makan Bergizi Gratis Butuhkan 48 Ribu Dapur di Seluruh Indonesia
Sebab pada dasarnya, pungkas Plt Kapus Jatinangor, pasien dengan trombositopenia ringan, asal banyak istirahat tubuhpun akan membangun trombosit baru.
( Tatang Tarmedi )