HALLOBANDUNG.COM – Operasi pemadaman Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan helikopter water bombing BNPB direncanakan berlanjut hingga hari Senin (28/8/2023).
Berdasarkan pengamatan di lokasi terdampak, asap mulai berkurang dan jarak pandang pengelihatan sudah jauh lebih membaik.
Dibadingkan pada saat pertama kali operasi water bombing dilakukan pada Jumat (25/8/2023) yang lalu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini titik api di permukaan sekitar 90% sudah berhasil dipadamkan, namun titik api di dalam tumpukan sampah.
Diperkirakan masih 40% yang menyebabkan masih munculnya kepulan asap ke permukaan.
Baca artikel lainnya di sini: Kebakaran Lahan di Lereng Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat Meluas hingga 151 Hektar
Helikopter BNPB terus lakukan upaya pemadaman sejak hari pertama Jumat (25/8/2023), sebanyak 120.000 liter atau sekitar 120 ton air berhasil ditumpahkan pada tumpukan sampah yang terbakar.
Baca Juga:
Gedung baru pasar Cihaurgeulis akan difungsikan menunggu keputusan Wali Kota Bandung.
Sapi Impor Masuk Bebas Kuota, Pemerintah Target Dua Juta Ekor
Kongres Persatuan Akhiri Dualisme PWI, Plt Daerah Tidak Berlaku Secara Hukum
Hari kedua Sabtu (26/8/2023) helikopter BNPB mengudara selama 9 jam 38 menit dan berhasil melepas 110 kali water bombing_yang setara dengan dengan 440.000 liter air.
Sementara itu hari Minggu (27/8/2023), 332.000 liter air disiramkan dari udara ke lahan yang masih terbakar.
Sehingga total air yang digunakan untuk memadamkan api selama tiga hari terakhir berjumlah 892.000 liter air.
Selain menggunakan helikopter, pemadaman secara terus menerus juga dilakukan oleh tim gabungan dengan menggunakan mobil tangka air dan personel darat.
Baca Juga:
Produk Mamin RI Melesat di Thaifex, Ekspor ke Thailand Tumbuh 18,02 Persen
Pelayanan Publik Polisi Dinilai Baik, Polda Jabar Kian Dekat Juara
Hal ini dilakukan untuk mempercepatan pemadaman api yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar TPST Sarimukti.
Demikian keterangan tertulis yang diterima redaksi dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D.***