HalloBandung.Ibrahim Sjarief Assegaf, suami dari jurnalis Najwa Shihab, hari ini (20/5)meninggal dunia di RS PON Jakarta Timur karena stroke.
Almarhum disemayamkan kediaman Jalan Jeruk Purut No. 8-9 RT 004/RW 003, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan pemakaman akan diselenggarakan besok, Rabu 21 Mei 2025 sekitar pukul 10.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut.
Ibrahim juga dikenal sebagai pengacara dan bekerja pada firma hukum Assegaf Hamzah & Partners. dengan spesialisasi di bidang perbankan, keuangan, restrukturisasi, serta merger dan akuisisi .
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria kelahiran Solo, 1977 merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Melbourne, Australia.
Pada tahun 2016, Ibrahim Assegaf pernah mendapatkan penghargaan IFLR 1000 Leading Lawyer in Financial & Corporate, Banking and M&A.
Terdaftar sebagai “Leader in His Field” by Chambers Asia Pacific in Banking & Finance sejak tahun 2016.
Selain itu pernah menjadi peneliti tamu di Harvard Law School pada program Studi Hukum Asia Timur, mempertegas reputasinya sebagai ahli hukum berkaliber internasional.
Baca Juga:
Mitra Baru, Arah Baru: Danantara Gandeng Rusia Bangkitkan Industri Maritim
87 Kepala daerah se Indonesia ikut retret kedua di Kampus IPDN Jatinangor.
Selain itu juga menjabat sebagai Direktur di Justika, sebuah platform layanan hukum daring yang membantu masyarakat mengakses informasi dan konsultasi hukum secara lebih mudah.
Menikah dengan Najwa Shihab di Solo
Najwa Shihab dan Ibrahim Sjarief Assegaf telah menjalani rumah tangga selama lebih dari dua dekade. Mereka menikah pada 1997 di Solo.
Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai dua anak: Izzat Ibrahim Assegaf dan Namiyah Assegaf, yang meninggal dunia beberapa jam setelah dilahirkan.
Baca Juga:
Indonesia Rajai Daftar Fortune 500 Asia Tenggara Tahun 2025
Polisi Ungkap Arisan Online Fiktif, Modus Lama Makan Korban Baru di Cirebon
Ibrahim dan Najwa Shihab bertemu semasa kuliah. Saat itu, Ibrahim merupakan senior Najwa. Mereka menjalin hubungan selama enam bulan sebelum memutuskan menikah pada tahun 1997.
Najwa bahkan menyebut Ibrahim sebagai teman diskusi terbaik yang selalu memberinya perspektif dan solusi dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi (dr)