HALLOBANDUNG.COM – Elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 26,2 persen, tertinggi menjelang jadwal pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan dimulai Oktober 2023
Ganjar Pranowo menyusul pada peringkat kedua, dan mengalami rebound setelah sempat anjlok usai heboh Piala Dunia U-20, dengan tingkat elektabilitas saat ini sebesar 24,3 persen.
Sementara Anies Baswedan konsisten bertahan pada peringkat ketiga, dengan sedikit kenaikan elektabilitas dibanding survei terakhir pada bulan Juni 2023 sekitar 16,1 persen.
“Prabowo masih unggul dalam bursa Pilpres 2024, disusul oleh Ganjar yang mengalami rebound dan Anies naik tipis pada peringkat ketiga,” kata Peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono.
Baca Juga:
Debut Presiden Prabowo Subianto di KTT G20 Rio de Janeiro, Brasil, Inilah Sejumlah Poin Pentingnya
Siswa-Siswi Kelas XII SMA Negeri 2 Majalengka Mengikuti Test of English as Foreign Language (TOEFL)
Berawal dari Akting Berperan Kenakan Jilbab, Adhisty Zara Ungkap Alasan Kini Makin Nyaman Berjilbab
Menurut Prijo Wasono, pertarungan sengit kini terfokus oleh Prabowo dan Ganjar.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Elektabilitas Capres Prabowo Subianto Ungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan versi Survei Polling Institute
Pada awal tahun Ganjar masih memimpin, tetapi kemudian merosot hingga tersalip oleh Prabowo.
Sejak itu Prabowo terus memimpin dengan tren kenaikan elektabilitas secara terus-menerus.
Baca Juga:
Pidato Kepresidenan, Prabowo Subianto Ingatkan Para Pejabat Jalankan Pemerintahan Sebersih-bersihnya
“Menguatnya Prabowo diikuti dengan bergabungnya partai-partai Senayan yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).”
“Yakni Partai Golkar dan PAN, melebur dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR),” ujar Prijo Wasono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 15 September 2023.
Meskipun diwarnai dengan keluarnya PKB, koalisi partai-partai pengusung Prabowo masih memiliki kekuatan yang terbesar jika menghitung perolehan kursi di parlemen.
Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini juga ditopang oleh Partai Gerindra yang merupakan partai politik terbesar kedua.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Umumkan Daftar Lengkap Kabinet Merah Putih, Menteri dan Pimpinan Lembaga
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Bahlil Lahadalia Tanggapi Soal Kabar 7 Jatah Menteri yang Diberikan Presiden Prabowo Subianto
Sedangkan Kubu Ganjar hanya didukung oleh dua partai parlemen, yaitu PDIP dan PPP, sedangkan sisanya partai-partai non-parlemen.
Peristiwa menarik terjadi di kubu Anies, di mana Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan.
“Masuknya PKB ke koalisi pengusung Anies dan deklarasi Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies juga menimbulkan gesekan dengan PKS,” ujarnya.
Prijo juga mengatakan deklarasi Anies-Cak Imin telah mengakhiri ketidakpastian di antara partai-partai anggota Koalisi Perubahan soal figur cawapres.
“Adanya kepastian cawapres pendamping Anies berhasil mengungkit elektabilitas, mencegah tren penurunan sepanjang 2023,” kata Prijo.
Hanya saja munculnya nama Cak Imin tidak serta-merta menaikkan elektabilitasnya.
Agus Harimurti Yudhoyono yang digadang-gadang sebagai cawapres Anies masih memiliki elektabilitas di papan tengah sebesar 4,4 persen, sedangkan Cak Imin di urutan buncit, hanya 0,5 persen.
Selain AHY, papan tengah bursa Pilpres masih dikuasai nama-nama seperti Ridwan Kamil (5,0 persen), Puan Maharani (4,6 persen), Erick Thohir (3,7 persen), dan Sandiaga Uno (3,4 persen).
Dengan nama kondang seperti Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno masih bertarung memperebutkan tiket cawapres dua koalisi lainnya.
Ada pula sosok putera sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka (1,8 persen), meskipun masih terkendala syarat usia pencalonan.
Berikutnya, Khofifah Indar Parawansa (1,6 persen) dan Airlangga Hartarto (1,4 persen).
Di jajaran paling bawah, selain Cak Imin, ada pula Mahfud MD (0,8 persen), Yenny Wahid (0,7 persen), dan Andika Perkasa (0,5 persen).
Nama-nama lain memiliki elektabilitas sangat kecil, dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 4,8 persen.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 1-7 September 2023 kepada 1200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Margin of error survei sebesar 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.***