HALLOBANDUNG.COM – Seknas Jokowi, sebagai salah satu elemen relawan, dengan sukacita menyambut tugas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam Pemilihan Umum 2024.
Deklarasi pencalonan langsung disampaikan oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, pada Jumat (21/4/2023) siang di Istana Batutulis, Bogor.
Keputusan penting tersebut disiarkan melalui saluran resmi YouTube PDI Perjuangan. Presiden Jokowi hadir bersama dengan para petinggi DPP, seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Puan Maharani, dan Prananda Prabowo.
“Kehadiran Presiden Jokowi dalam deklarasi ini menjadi catatan penting bagi kami, karena menunjukkan loyalitas Pak Jokowi sebagai kader PDIP,” kata Ketua Umum Seknas Jokowi, Rambun Tjajo.
Baca Juga:
Pusatsiaranpers.com Pasarkan Placement Publikasi Press Release Super Hemat di 500+ Media Online
Prabowo Sebut Muhammadiyah Luar Biasa, Punya 167 PT, 5.345 Sekolah dan Madrasah serta 440 Pesantren
Mendengar keputusan tersebut, Seknas Jokowi segera mengadakan rapat pimpinan pusat dan daerah melalui video konferensi pada Jumat sore. “Seluruh jajaran Seknas Jokowi dengan gembira mendukung keputusan tersebut,” tambah Rambun Tjajo.
Ketua Dewan Pakar Seknas Jokowi, Warsito Ellwein, yang mendampingi Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah, mengatakan bahwa “Ganjar Pranowo adalah sosok yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Pak Jokowi.”
“Selama memimpin Provinsi Jawa Tengah, Ganjar telah melakukan banyak hal penting. Pengalaman ini tentu akan menjadi bekal baginya untuk memimpin Indonesia di masa depan,” tambah Warsito, yang telah mendampingi Ganjar Pranowo selama dua periode di Jawa Tengah.
Dukungan Seknas Jokowi terhadap pencalonan Ganjar Pranowo diharapkan dapat memperkuat posisi dan meningkatkan peluang kemenangan Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Umum 2024 mendatang.
Baca Juga:
Hasil Survei LSJ: Prabowo Subianto Unggul Head to Head Capai 52,4% dan 56,2 dari Ganjar dan Anies
Hasil Survei Indopol: Prabowo Menangkan Semua Simulasi, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Kalah
Membawa-bawa Nama UNPAD dalam Politik Praktis Selain Undang Friksi Juga Rusak Nama Baik