Korupsi Extraordinary Crime Versus Keadilan Bagi Rakyat Perenungan di Hari Anti Korupsi Sedunia

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 9 Desember 2024 - 08:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Namun dari 3 jenis kejahatan tersebut hanya korupsi yang sanksi hukuman masih terlalu ringan. ( Dok.Hallobandung.com / Dody NSH )

Namun dari 3 jenis kejahatan tersebut hanya korupsi yang sanksi hukuman masih terlalu ringan. ( Dok.Hallobandung.com / Dody NSH )

HALLOBANDUNG.COM – Tiga jenis kejahatan termasuk dalam klasifikasi Extraordinary Crime ( kejahatan luar biasa) yakni Kejahatan Narkoba, Teroris dan Korupsi.

Ketiga jenis kejahatan tersebut telah merusak sendi- sendi kehidupan dan menimbulkan dampak kehancuran teruadap tatanan berbangsa dan bernegara.

Telah banyak para pelaku kejahatan Korupsi, Narkoba dan teroris diadili dan dijatuhkan vonis tertinggi oleh pengadilan. Namun dari 3 jenis kejahatan tersebut hanya korupsi yang sanksi hukuman masih terlalu ringan.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sepengetahuan penulis belum pernah ada putusan pengadilan terkait korupsi dijatuhi hukuman mati. Padahal untuk narkoba dan teroris sudah banyak pelaku kejahatannya di hukum mati.

Apakah ini sudah memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat? Lalu apa extra ordianiry crime tersebut?

Menurut Stuart Ford Extraordinary Crime adalah kejahatan luar biasa yang dilakukan untuk menghilangkan hak azasi manusia dan menjadi yuridiksi pengadilan pidana internasional dan dapat dijatuhi hukuman mati hterhadap pelaku kejahatan tersebut.

Selain itu dalam pendapatnya Sukardi menegaskan extraordinary crime adalah kejahatan yang memiliki dampak besar multidemensi sosial, budaya, ekonomi, ekologi dan politik dilihat dari akibat akibatnya.

Kenapa korupsi dikategorikan kejahatan luar biasa?

Pasalnya, korupsi memiliki dampak luar biasa, kejahatan sistemik yang dilakukan secara terencana dan kompleks oleh penyelenggara negara.

Korupsi dapat mempengaruhi semua tatanan masyarakat dan ekonomi, mulai dari tataran terendah hingga posisi tinggi di pemerintahan.

Korupsi merusak moralitas masyarakat dan menimbulkan sikap skeptisisme terhadap lembaga-lembaga pemerintah dan keadilan.

Selain itu korupsi merugikan keuangan negara yang seharusnya dapat mensejahterakan rakyat tapi di selewengkan.

Bahkan menurut ICW dalam keterangannya di sebuah media nasional dalam Pilkada tahun 2024 ini ada 138 Calon kepala daerah baik gubernur, bupati, Walikota ataupun Cawakilnya yang pernah jadi terdakwa, tersangka, saksi, atau pernah disebut dalam persidangan kasus korupsi.

Hal ironis, korupsi menurut Jaksa Agung ST Burhanudin, saat ini karupsi kalau dalam bentuk piramida sudah memyeluruh, dulu korupsi dilakukan oleh kelompok diatas, namun trendnya korupsi sudah merata bahkan level kepala desa pun sudah banyak menjadi pelaku korupsi.

Dari sekian banyak data yang sudah tersaji sudah sangat pantas para pelaku kejahatan korupsi untuk di hukum mati, agar rasa keadilan masyarakat terpenuhi, hukum tegak tampa pandang bulu.

Di Hari Anti Korupsi Se Dunia ( Harkodia) tahun 2024, mari kita gaungkan secara serentak untuk mendorong para penegak hukum melakukan proses hukum hingga vonis di pengadilan seberat beratnya hingga hukuman mati, dan segera sah kan RUU perampasan Aset.

( Edi Sutiyo, SH / Ketua Umum Solidaritas Insan Media dan Penulis SIMPE ) ***

Berita Terkait

Tiket Discount naik Whoosh selama liburan sekolah periode bulan Juni hingga Juli 2025
Terseret korupsi dana hibah kwartir cabang gerakan pramuka ,Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Eddy Marwoto di non aktifkan
Karena bau sampah menggangu murid SMP 64 Bandung, Tempat Pembuangan Sampah Sukawarna dikosongkan.
Untuk meningkatkan pariwisata Bandung, Bandara Husein Satra Negara diusulkan dibuka untuk penerbangan komersial
Meskipun Gunung Tangkupan Perahu menunjukan aktivitasnya, namun ribuan wisatawan tetap datang.
Ada parkir inap dikawasan stasiun Whossh.
Tiket Woosh laku ribuan tiket saat pertandingan sepak bola Indonesia lawan China.
Ribuan reklame yang ada di jalan Kota Bandung ternyata banyak tak ada izin.

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:38 WIB

Tiket Discount naik Whoosh selama liburan sekolah periode bulan Juni hingga Juli 2025

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:07 WIB

Terseret korupsi dana hibah kwartir cabang gerakan pramuka ,Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Eddy Marwoto di non aktifkan

Sabtu, 14 Juni 2025 - 13:04 WIB

Karena bau sampah menggangu murid SMP 64 Bandung, Tempat Pembuangan Sampah Sukawarna dikosongkan.

Sabtu, 14 Juni 2025 - 12:43 WIB

Untuk meningkatkan pariwisata Bandung, Bandara Husein Satra Negara diusulkan dibuka untuk penerbangan komersial

Minggu, 8 Juni 2025 - 22:12 WIB

Meskipun Gunung Tangkupan Perahu menunjukan aktivitasnya, namun ribuan wisatawan tetap datang.

Berita Terbaru