HalloBandung.Karena telah menjadi tersangka dalam kasus pemerkosaan anak pasien, PAP mahasiswa program pendidikan dokter spesialis anestesi dipecat sebagai dokter PPDS di Universitas Pajajaran Bandung.
Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, menjelaskan, pelaku adalah residen PPDS yang sedang menjalani tugas di RSHS. Ia menegaskan, pelaku telah dikeluarkan dari program PPDS Unpad.
Saat ini PAP adalah mahasiswa program pendidikan dokter spesialis semester 2.
“Unpad dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik,”ujar Yudi Mulyana Hidayat.
Selain itu FK Unpad dan RSHS telah memberikan pendampingan kepada korban yang telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Jabar.
Saat ini korban mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar
Bunuh diri
Dokter PAP, dokter anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Unpad ditangkap di apartemennya di kawasan Bandung, Jumat (28/3)
Baca Juga:
Bandung siapkan 34 halte Bus Rapid Transit dari Padalarang hingga Tegalluar atas biaya Bank Dunia.
Karena tidak mendapat jadwal pembuangan di TPA Sari Mukti, sampah menumpuk di Pasar Gede Bage
Pelaku ini memperkosa anak pasien di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jabar. Perbuatan ini dilakukan di dilakukan di gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung pada 18 Maret 2025 pada pukul 01.00 Wib.
Atas laporan korban ke kepolisian karena merasa sesuatu dalam tubuhnya, pelaku ditangkap di Apartemennya tanggal 25 Maret 2025.
Namun sebelum ditangkap di apartemennya , pelaku yang berasal dari Pontianak ini sempat melakukan mau bunuh diri dengan memotong nadi tangannya (dr)