HALLOBANDUNG.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa berkekuatan magnitudo 5,9 yang terjadi di selatan Jawa Barat.
Gempa dipicu oleh deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia.
Gempa itu terjadi pada pukul 07.53 WIB, memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Episenter gempa berpusat pada koordinat 7,57 lintang selatan dan 106,17 bujur timur.
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 77 Km arah barat daya Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 63 km.
Baca artikel lainnya di sini : Sempat Terjadi 5 Kali Gempa Saat Meletus, Satus Gunungapi Lewotobi Laki-Laki Naik ke Level Siaga
Demikian disampaikan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu. (3/1/2024).
Baca Juga:
Tiket Discount naik Whoosh selama liburan sekolah periode bulan Juni hingga Juli 2025
Karena bau sampah menggangu murid SMP 64 Bandung, Tempat Pembuangan Sampah Sukawarna dikosongkan.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman menengah.”
“Akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia,” kata Daryono.
Lihat juga konten video, di sini: Sebanyak 331 Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi Sementara, Dampak Gempabumi M 4.8 Sumedang, Jabar
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser-naik (oblique thrust).
Baca Juga:
Menguak Skandal Migas Utama Jabar: Dana PI Pertamina Diduga Lenyap di Tangan Anak Perusahaan
Ia memaparkan gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Surade, Sukabumi dengan skala intensitas IV MMI (modified mercally intensity).
Artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Gempa juga dirasakan di daerah Pelabuhan Ratu, Cianjur, Panggarangan, Lebak, Garut, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Kemudian, daerah Lembang, Bandung Barat, Cimahi dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Serta Tangerang Selatan dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Baca Juga:
Di Balik Tanda Tangan Prabowo di Maung MV3 EV: Strategi Pertahanan Masa Depan yang Senyap
Meskipun Gunung Tangkupan Perahu menunjukan aktivitasnya, namun ribuan wisatawan tetap datang.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tuturnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***