HalloBandung.Bandung saat ini sedang menyiapkan 34 halte Bus Rapid Transit (BRT).
Yang dimaksud BRT adalah Sistem ini merupakan angkutan massal berbasis bus yang menggunakan jalur khusus dan eksklusif untuk melayani masyarakat di wilayah Bandung Raya.
BRT Bandung Raya akan menghubungkan lima daerah, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang dengan 20 jalur.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Alasan Soal Permintaan Tinggalkan Mental ”Kumaha Engke’

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan titik integrasinya di Cimahi, Stasiun Padalarang, dan Stasiun KCJB Tegalluar.
Rencananya sebanyak 450 bus yang akan beroperasi. Dalam sehari, estimasi penumpang yang bisa ditampung BRT sebanyak 238.277 orang per hari.Proyek BRT Bandung dijadwalkan selesai bertahap hingga 2027.
Setelah perencanaan dan perizinan rampung, pembangunan jalur dan stasiun BRT diharapkan dimulai pada awal 2025.
Proyek ini juga mencakup 21 rute dengan total 34 stasiun BRT dan 768 halte di luar koridor utama dengan 579 unit Bus
Walikota Bandung membenarkan pembangunan Proyek BRT dari pemerintah pusat yang dibiayai oleh World Bank. ” Sekarang ini proyeknya mulai berjalan sudah ada patok-patok merah bertuliskan ‘BRT 1’,” ujar Farhan .
Walikota Bandung, , M. Farhan dan sejumlah Kepala OPD pendamping melakukan simulasi dengan bersepeda, lalu berhenti di halte-halte yang telah ditentukan.Jalur yang dipantau. Antara lain melewati kawasan Jalan Ahmad Yani (Kosambi-Cicadas), lalu ke Jalan Terusan Jakarta, lalu menuju Jalan Asia Afrika melintasi kembali Jalan Ahmad Yani.
“Kami sedang melakukan survei untuk mengetahui seperti apa dampaknya bagi masyarakat. Dengan bersepeda, kami berhenti di beberapa titik halte dan melihat langsung bagaimana arus lalu lintas akan terpengaruh,” ujar Farhan.
Dari hasil peninjauan, Farhan menyebut, beberapa titik yang dinilai cukup mengkhawatirkan berada di sepanjang kawasan Kosambi hingga Cicadas, karena potensi kepadatan lalu lintas yang lebih tinggi di daerah tersebut.
Bantuan Bank Dunia
Baca Juga:
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Ternyata pungli sudah lama di Pasar Gede Bage, kini Pemkot Bandung mau berantas pungli.
Bank Dunia memberikan bantuan berupa pinjaman untuk pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) di Bandung Raya.
Pinjaman tersebut senilai US$264 juta atau sekitar Rp3,8 triliun. Dana ini akan digunakan untuk infrastruktur BRT, termasuk jalur khusus dan stasiun, dengan tujuan meningkatkan transportasi massal di Bandung Raya.
BRT Bandung Raya akan memiliki jalur khusus sepanjang 21 kilometer yang melintasi beberapa wilayah, termasuk Bandung Barat, Cimahi, Bandung, Kabupaten Bandung, dan Sumedang.
Proyek ini bertujuan untuk menerapkan konsep BRT yang modern dan efisien di Bandung Raya, termasuk penggunaan bus listrik.
Pembangunan BRT tahap I akan dimulai pada awal tahun 2025 dan dilanjutkan tahap II pada tahun 2026. (dr)