HalloBandung.Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak cepat menangani longsor kirmir sungai yang terjadi di RT 03 RW 07 Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong.
Longsor yang terjadi pada Minggu 6 Juli 2025 petang memutus akses jalan warga dan mengancam permukiman di sekitarnya.
Yang dimaksud Kirmir adalah tanggul atau dinding penahan yang dibangun di tepi sungai atau badan air untuk mencegah erosi tanah dan melindungi wilayah sekitarnya dari banjir.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam bahasa Sunda, kirmir juga dikenal sebagai bénténg atau tanggul.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, meninjau langsung lokasi longsor pada Senin, 7 Juli 2025.
Ia menyatakan, perbaikan kirmir akan menjadi prioritas dalam anggaran perubahan karena bersifat mendesak dan membahayakan warga.
“Ini kan urgent karena memutus akses jalan warga. Alhamdulillah ini jadi prioritas karena ada yang terkikis juga. Kita akan menggeser anggaran dari lokasi lain untuk perbaikan di sini karena berbahaya dan memutus akses jalan warga,” ujar Erwin .
Baca Juga:
Gurauan Seksis Dedi Mulyadi Picu Teguran Komnas Perempuan
Dari tahun 2024 hingga pertengahan 2025, tercatat 160 hingga 210 kejadian kebakaran di Bandung.
Erwin mengungkapkan, laporan pertama diterimanya saat sedang menyaksikan pertandingan Persib.
Dari hasil peninjauan, ada rumah warga yang sudah terkikis tanah di bagian belakangnya, sehingga dikhawatirkan akan roboh jika tidak segera diperkuat.
Selain itu, bagian jalan yang terbelah juga akan segera diperbaiki setelah kirmir selesai dibangun ulang.
“Saya lihat tadi memang membahayakan. Ada rumah yang sudah terkikis, dikhawatirkan terhubung ke longsor. Ini harus kita perkuat. Nanti setelah kirmir selesai, jalan yang rusak akan langsung diperbaiki juga,” katanya.
Baca Juga:
Petilasan Raja Thailand di Curug Dago Dago Pojok jadi simbol persahabatan Indonesia dan Thailand.
Prestasi Gemilang Persib Cimahi di Gothia Cup U-13 2025 Swedia
Ia juga mengimbau warga Kota Bandung untuk segera melaporkan apabila menemukan tanda-tanda pengikisan di sepanjang aliran sungai.
Menurutnya, longsor di Cicaheum ini sebelumnya sudah dilaporkan, namun karena banyaknya laporan yang masuk, penanganan belum sempat dilakukan hingga akhirnya terjadi longsor.
“Ini pelajaran buat kami. Kami harus menambah personel dan anggaran untuk bisa lebih cepat menangani pengikisan tebing sungai sebelum longsor terjadi,” tutur Erwin.
Dalam kesempatan itu, Dinas Sosial juga telah memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terdampak langsung oleh longsor.
Erwin meminta peran aktif lurah, camat, dan petugas kewilayahan seperti Gober untuk terus memantau kondisi aliran sungai, terutama selama musim hujan.
“Potensi longsor masih ada. Saya berharap lurah dan camat bisa mengantisipasi lewat Gober untuk memantau,” ujar Erwin. (dr/humas)
Baca Juga:
Skandal Erika Carlina Seret DJ Panda, Fakta Karier & Kehidupan Pribadi
Duka Membayangi Resepsi Mewah Anak Gubernur Dedi Mulyadi & Irjen Karyoto