HALLOBANDUNG.COM — Dalam rangka mengatasi krisis pangan dan mensukseskan program ketahanan pangan tahun 2024, Pemdes Cipaku Kecamatan Kadipaten Kab. Majalengka membangun Jalan Usaha Tani ( JUT).
Adapun JUT tersebut memiliki panjang ,1.500 meter diatas tanah hibah dari para pemilik tanah yang terlewati jalan, proses pengerjaan dilaksanakan dan selesai pada bulan Juli 2024 ini.
Kepala Desa Cipaku Nono Karsono memaparkan pada awak media bahwa proyek JUT merupakan skala prioritas yang masuk dalam RPJMDes dan hasil dari rapat musdes tahun 2023.
” Alhamdulillah bisa terealisasi di bulan sekarang, karena bulan lalu para petani belum panen, nurani kami berkata sudah tanahnya rela dihibahkan untuk jalan masa tanamannya harus dirusak juga, ” kata Kades Nono.
Baca Juga:
5 Orang Jadi Tersangka, Kasus Korupsi Pengadaan Iklan Bank BJB Rugikan hingga Ratusan Miliar Rupiah
Usai Rumahnya Digeledah oleh Tim Penyidik KPK, Ini Respons Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Kata Warga Bekasi Saat Didatangi Presiden Prabowo di Tengah Banjir: Bahagia, Sangat Terharu
Atas dasar itu, lanjut Nono, pengerjaan JUT diundur hingga bulan Juli, setelah para petani yang tanahnya dilalui jalan sudah panen, ” Alhamdulillah kegiatan ini disambut antusias masyarakat, ” imbuh Kades Nono.
Kades Nono punya harapan Jalan Usaha Tani kedepannya bisa multi fungsi karena ada wacana disana akan di bangun Bumi Perkemahan dan lapangan sepak bola.
Harapannya pula, di wilayah sekitar JUT bisa jadi destinasi wisata baru untuk mendongkrak perekonomian dan mensejahterakan masyarakat sekitar.
Para petani palawija yang lahan garapannya terkena Jalan usaha Tani memberikan apresiasi kepada Kades Nono Karsono atas kinerjanya yang mampu menampung aspirasi dari bawah khususnya para petani.
Baca Juga:
Susi Pudjiastuti diangkat tenaga ahli Gubernur Jawa Barat tidak digaji.
Jalan baru Lingkar Utara Jati Gede direncanakan selesai Maret 2025
Kabupaten Tasikmalaya,Garut, dan kota lainnya ada potensi terjadi bencana alam .
Suhanta (37) beserta istrinya merasa sangat terbantu dengan adanya JUT, karena katanya bisa meningkatkan penghasilan, meminimalisir biaya operasional dan menaikan harga komoditi para petani di sepanjang ruas jalan itu.
Hal sama diungkapkan Saptani warga Dusun Cangkudu Leuweung, seorang petani tangguh kelahiran jaman Belanda dan sampai sekarang masih aktif bertani, menurutnya JUT itu memang sangat mrmbantu kerja petani.
( Abdul Haris ) ***