HalloBandung.Meskipun Gunung Tangkuban Parahu di perbatasan Bandung Barat dan Subang masih menunjukkan aktivitas kegempaannya, namun ribuan wisatawan tetap datang setiap harinya.
Direktur Operasional Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkubanparahu, Ruslan Kaban mengatakan, wisatawan masih berdatangan meski tidak mengalami lonjakan signifikan.
Saat ini rata rata ada 1000 wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke TWA Gunung Tangkubanparahu per hari nya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedatangan wisatawan tetap mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat.
Diantaranya, mewajibkan kendaraan roda empat di area parkir untuk menghadap ke luar kawah guna mengantisipasi evakuasi cepat jika terjadi sesuatu.
Selain itu juga selalu berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memantau setiap perkembangan kondisi gunung.
Masih aktif
Baca Juga:
87 Kepala daerah se Indonesia ikut retret kedua di Kampus IPDN Jatinangor.
Indonesia Rajai Daftar Fortune 500 Asia Tenggara Tahun 2025
Polisi Ungkap Arisan Online Fiktif, Modus Lama Makan Korban Baru di Cirebon
Sementara itu Badan Geologi juga menyebutkan Gunung Tangkuban Parahu masih menunjukkan aktivitas gempa berfrekuensi rendah (Low-Frequency/LF) dan gempa Tremor Menerus.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menjelaskan, pemantauan pada Sabtu, 7 Juni 2025, merekam 12 kali gempa low-frequency (LF).
Secara visual, pengamatan di dua kawah utama—Kawah Ratu dan Kawah Ecoma—menunjukkan hembusan asap putih tipis hingga sedang. Tingginya berkisar 5–150 meter di Kawah Ratu dan 5–10 meter di Kawah Ecoma. Aktivitas bualan lumpur, solfatara, dan fumarol lebih dominan di Kawah Ratu.
Sementara itu, pengukuran gas menggunakan instrumen Multi-GAS stasiun permanen dan portabel belum menunjukkan perubahan mencolok dalam komposisi gas vulkanik, seperti rasio CO₂/SO₂ dan proporsi SO₂ terhadap H₂S. Konsentrasi gas di bibir Kawah Ratu masih dalam batas normal.
Baca Juga:
Berdasarkan semua data tersebut, status aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih berada di Level I (Normal).
Namun masyarakat tetap diminta untuk tidak mendekati area dasar kawah, tidak berlama-lama di zona aktif, dan segera menjauh jika tercium bau gas menyengat atau hembusan asap meningkat.(dr)