HalloBandung.Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang menunjukan adanya Aktivitas vulkanik, namun tetap banyak wisatawan yang datang.
Karena memang Tangkupan Parahu sebagai daerah tujuan wisata selama musim liburan.
Wisatawan menikmati berbagai atraksi di Tangkuban Perahu, termasuk menjelajahi kawah, outbound, berkuda, bersepeda, dan berendam air panas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Operasional (Dirops) TWA Gunung Tangkuban Parahu, Ruslan Kaban, mengakui banyak wisatawan dayang ke Tangkuban Parahu selama musim liburan , namun enggan menyebutkan jumlahnya.
Namun Ruslan Kaban menyatakan bahwa kondisi di lapangan masih aman dan belum menunjukkan tanda-tanda bahaya.
“Namanya juga gunung berapi, ini kan masih aktif memang pasti ada naik turun aktivitasnya,” ujar Ruslan .
Kedatangan wisatawan tetap mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat.
Baca Juga:
Indonesia Rajai Daftar Fortune 500 Asia Tenggara Tahun 2025
Polisi Ungkap Arisan Online Fiktif, Modus Lama Makan Korban Baru di Cirebon
Diantaranya, mewajibkan kendaraan roda empat di area parkir untuk menghadap ke luar kawah guna mengantisipasi evakuasi cepat jika terjadi sesuatu.
Selain itu juga selalu berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memantau setiap perkembangan kondisi gunung.
Diminta waspada.
Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api Tangkubanparahu, periode 30 Mei hingga 1 Juni 2025 mencatat lonjakan jumlah gempa vulkanik, khususnya Gempa Hembusan dengan jumlah antara 21 hingga 37 kejadian per hari, serta Gempa Low Frekuensi yang tercatat mencapai 100 kejadian.
Dalam beberapa hari terakhir ,menunjukkan peningkatan signifikan .Meski masih berstatus Level I (Normal), masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi erupsi freatik yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Menurut Kepala Badan Geologi, Muhamad Wafi,meskipun berada pada Level I (Normal), ditandai dengan aktivitas hembusan asap dari Kawah Ratu berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, dengan ketinggian 5 – 110 m di atas dasar kawah.
“Langkah awal adalah waspada terhadap perkembangan gunung Tangkuban parahu,”ujar Muhammad Wafi.(dr)