HalloBandung.Sastrawan asal Tasikmalaya Hidayat Soesanto meraih Hadiah Sastra Rancage 2025 melalui Kumpul cerpen berjudul Anggota Dewan Ngagantung Maneh.
Carpon (cerita pendek) Anggota Dewan Ngagantung Maneh merupakan buku terbitan Geger Sunten, Bandung, tahun 2024.
Selain sastra sunda, Juri Sastra Rancage 2025 juga memberikan apresiai untuk sastra Jawa dan Bali dan Batak.
Untuk sastra jawa, pemenang rancage 2025 antologi puisi berjudul Dalan Sidhantan (Persimpangan Jalan) karya Sri Emyani.
Baca Juga:
PULUHAN PETUGAS KEBERSIHAN BERTUGAS SELAMA LIBUR LEBARAN DI BANDUNG
TROTOAR ASIA AFRIKA BANDUNG TAK BOLEH PESING
KPK Mulai Periksa Saksi-saksi Internal Bank BJB, Mantan Gubernur Ridwan Kamil Diperiksa Usai Lebaran
Sedangkan untuk sastra bali dimenangkan Komang Sunja dengan kumpulan puisi Renganis, dan Sastra Batak dimenangkan kumpulan cerpen karya Panusunan Simanjutak berjudul Perhuta-Huta Do Hani.
Para pemenang Hadiah Rancage dan penghargaan jasa mendapatkan penghargaan berupa piagam, dan uang tua sebesar Rp 7.5 juta.
Menurut Étti RS, Ketua I Yayasan Kebudayaan Rancagé, sebenarnya tujuan acara ini adalah mengembangkan sastra bahasa Ibu. Bahasa Ibu, adalah sastra yang menggunakan bahasa daerah secara konsisten
Awalnya bahasa sunda kemudian berkembang ke sastra jawa, Bali dan batak. “Penilaannya dilakukan dewan juri yang berasal dari tersebut,” ujar Etti.
Baca Juga:
Awas, hujan ringan melanda Bandung , hari ini.
Vaksin PCV 15 akan di produksi di Indonesia.
Farhan jalani pemeriksaan kesehatan di di Kantor Kementerian Dalam Negeri Jakarta
Tahun 2025 ini Sastra Rancage 2025 diikuti 16 karya judul sastra Sunda, 17 judul karya sastra Jawa, 14 judul karya sastra Bali, 4 judul karya sastra Batak, dan 3 Judul karya sastra Lampung.
Selain memberikan hadiah sastra, penghargaan jasa Sastra Sunda diberikan pada sastrawan sekaligus wartawan senior Us Tiarsa.
Generasi tua
Menurut Etti, penulis sastra daerah banyak di dominasi oleh generasi tua ketimbang anak muda. Karena anak muda belum terlalu konsisten dengan sastra daerah. Akibatnya yang bermunculan karya sastra daerah generasi tua.
Baca Juga:
Stasiun Whoosh Tegalluar berganti nama menjadi Stasiun Whoosh Tegalluar Sumarecon
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
” Justru itu sekarang bagi memberikan edukasi kepada anak muda tentang satra daerah agar bahasa ibu tetap terjaga,” ujar dosen sastra ini.
Nantinya untuk berikutnya penilaian bukan hanya sastra daerah berbrntuk buku tapi juga digital. Dari sini akan diketahui berapa jauh anak muda menyukai sastra daerah.
Dalam kemajuan digital, Etti menyebut saat ini tengah menyusun Rancagepedia, semacam entri ensiklopedia online berkaitan dengan sastra-sastra daerah yang pernah mendapatkan hadiah sastra Rancage.(dr)