HalloBandung.Dalam seminggu terakhir ini sampah menumpuk di Pasar Gede Bage, Bandung, hingga semalam mencapai 1.120 meter kubik.
Karena memang kondisi pasar Gede Bage merupakan salah satu lokasi pasar yang paling sibuk di Kota Bandung.
Ditempat ini ada ribuan ribuan pedagang dan pengunjung berkegiatan sehari hari.
Sampah menumpuk di bagian belakang pasar hingga meluber ke akses mobil truk pengangkut sampah dari warga. Bahkan sebagian jalan tampak becek dipenuhi air lindi.
Menurut Dodi Chandra Direktur PT Ginanjar Saputra sebagai Pengelola Pasar Gedebage, kenaikan tumpukan sampah sekitar 20 persen dari hari hari sebelumnya.
Dijelaskan Dodi Chandra,terjadinya tumpukan sampah di Gede bage karena tidak memiliki waktu untuk mengatur jumlah truk sampah yang dapat mengangkut dan membuang sampah ke TPA Sarimukti.
Sebelumnya pihak pasar Gede Bage, sudah berkirim surat ke DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Bandung , meminta jatah pembuangan ke TPA Sarimukti,namun mendapat jawaban tidak ada kuota buat Pasar Gedebage.
Dan sekarang yang dilakukan hanya dikumpulkan ke satu titik. Akibatnya sampah menumpuk di sudut sudut pasar Gede Bage.
Baca Juga:
TROTOAR ASIA AFRIKA BANDUNG TAK BOLEH PESING
KPK Perpanjang Masa Penahanan Tersangka Kasus Krupsi Wali Kota Bandung Nonaktif Yana Mulyana
Kang Yana Ditangkap KPK, Saatnya Bersihkan Oknum Pemkot Bandung dalam Skandal Indomaret
Disisi lain sebenarnya Dinas Lingkungan Hidup sudah mengirimkan mesin untuk pengolahan sampah, namun proses sistim yang sesuai dengan desain dan spesifikasi yang telah ditetapkan belum berjalan maksimal.
“Sekarang mencari solusi untuk penanggulangan sampah, termasuk terus berkoordinasi dengan DLH untuk penyelesaiannya agar sampah tidak menumpuk,” ujar Dodi Chandra.
Pengolahan sampah
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, kaget dengan penumpukan sampah di Pasar Gede, karena itu dicarikan jalan keluarnya.
Salah satunya mempercepat pengoperasian fasilitas pengolahan sampah seperti Refuse Derived Fuel (RDF) dan teknologi thermal di beberapa pasar.
Baca Juga:
Kota Bandung dan Kota Melbourne Australia, Dipastikan akan Jalin Kerja Sama Sister City
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Refuse Derived Fuel (RDF) adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari pengolahan sampah, khususnya sampah yang mudah terbakar.
Proses pengolahan RDF meliputi pemilahan, penghancuran, dan pengeringan sampah untuk meningkatkan nilai kalorinya.
Saat ini RDF baru berpusat di Tegalega, Cicukang Holis, dan Bandung Kulon, namun kapasitasnya belum mencukupi. Menurut rencana percepatan pengoperasian fasilitas pengolahan sampah akan dimulai tanggal 25 April 2025, sehingga penumpukan sampah bisa teratasi.(dr)