HALLOBANDUNG.COM — Warga terpapar dugaan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jatinangor dalam beberapa waktu terakhir terbilang cukup melonjak.
Plt Kepala Puskesmas Jatinangor Dedi S.Kep, saat dikonfirmasi, Rabu (22/5) menyebutkan cukup banyak pasien dirawat karena trombositopenia atau penurunan kadar trombosit.
Tapi Dedi belum bisa memastikan apakah trombositopenia itu berkaitan dengan DBD atau tidak, sebab katanya perlu ada pemeriksaan lanjutan untuk memastikan DBD atau bukan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Semestinya, kata Plt Kepala Puskesmas Jatinangor, pasien dengan penurunan kadar trombosit, apalagi sifatnya ekstrem, harus dirawat di Rumah Sakit,
” Namun karena pasien-pasen mengaku rumah sakit penuh, mereka mencari jalan pengobatan alternatif ke puskesmas, ” katanya.
Bagi pasien dengan kondisi tidak terlalu parah bisa dirawat dan dipulihkan di Puskesmas, tapi dalam kondisi tidak memungkinkan untuk dieawat di puskesmas, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit.
Baca Juga:
Majelis Hakim Minta Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Tempuh Mediasi Soal Gugatan Identitas Anak
Kunci UMKM Memenangkan Perhatian Media dan Pasar, Komunikasi Strategis Publikasi Press Release
” Bila kadar trombositnya sangat rendah, kita larikan ke rumah sakit, karena perlu adanya pemeriksaan berkala trombosit, ya itu adanya harus di rumah sakit, ” imbuhnya.
” Alhamdulillah, pasien dengan diagnosis penurunan trombosit banyak yang pulih kembali meski hanya dirawat di puskesmas ini, ” terangnya lagi.
Sebab pada dasarnya, pungkas Plt Kapus Jatinangor, pasien dengan trombositopenia ringan, asal banyak istirahat tubuhpun akan membangun trombosit baru.
( Tatang Tarmedi )
Baca Juga:
Awal Persidangan Sengketa Identitas Anak, Selebgram Lisa Mariana Gugat Ridwan Kamil
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Jawa Barat Kembali Terendam, Gelombang Bencana Hidrometeorologi di Musim Pancaroba
Secarik Ijazah Menjadi Medan Politik yang Absurd di Di Tengah Pusaran Hoaks dan Gugatan Hukum,