HALLOBANDUNG.COM – Pemkab Majalengka fokus menekan angka stunting dan mencegah munculnya kasus baru.
Sejumlah langkah juga disiapkan untuk menangani kasus stunting yang jumlahnya mencapai 3,12 persen.
Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengatakan, pada 2023 kasus stunting di Kabupaten Majalengka menurun menjadi 3,12 persen.
Atau 2.465 balita diambil dari jumlah total yang diukur sebanyak 79.101 balita
Ia berharap, angka tersebut menurun setelah Survey SGI dilaksanakan.
Baca Juga:
Target Investasi Tahun 2025 Mencapai Sekitar Rp1.900 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
KPU Majalengka Gelar Debat Publik Pertama Cabup-Cawabup Pilkada Serentak 2024
“Kami sudah membentuk Tim Updater Data untuk mengupdate balita-balita di desa yang ditentukan untuk memastikan ada di situ.
Nantinya, akan dijadikan sampel saat Survey Status Gizi Indonesia 2024 dilaksanakan. Kami berharap, angka stunting tahun ini menurun,” katanya.
Karenanya, Pemkab Majalengka pun mengusung tema Menuju Majalengka Zero Stunting dalam Majalengka Berbicara (Mabar) volume ke-8.
Kegiatan itu menghadirkan Ketua Tim Kerja Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Majalengka, Asri Febriantini, dan Dokter Spesialis Anak, dr Ratih Eka Pujasariq, sebagai narasumber.
Baca Juga:
Milad Ke – 7, Media Nuansa Realita Siap Berperan Dalam Pembangunan Menuju Indonesia Emas
KPU Majalengka Gelar Fun Run & Walk Festival 2024 Menyongsong Pemilu Gemilang 27 November
KPU Majalengka Gelar Pengundian Nomor Paslon Bupati/Wakil Bupati dan Deklarasi Kampanye Damai
Dalam paparannya, dr Ratih Eka Pujasari, mengatakan, deteksi dini adalah kunci mencegah stunting.
Pasalnya, jika balita dinyatakan mengalami stunting maka termasuk kategori terlambat dalam pencegahannya.
Namun, pihaknya memastikan, upaya untuk penanganannya tetap bisa dilaksanakan.
“Pencegahannya nutrisi ibu hamil harus terpenuhi, karena stunting pada dasarnya dari anak normal tapi kekurangan nutrisi secara kronik.
Baca Juga:
Antisipasi Korupsi Pemkab Majalengka gandeng KPK gelar Sosialisasi Pencegahan Korupsi.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Pusat Siaran Pers Badan Pemenangan Rudy Susmanto, Bapers.id Diresmikan Ketua Umum BAPERS Agus Salim
Akhirnya kenaikan berat badan maupun tinggi badannya tidak sesuai target dari anak-anak seusianya,” ujarnya.
Menurutnya, biasanya orang tua belum mengetahui anaknya mengalami indikasi stunting akibat pertumbuhannya tidak sesuai target.
Padahal, saat baru diketahui bahwa kenaikan berat badan anak tidak sesuai target harus segera diintervensi melalui pemberian makanan tambahan agar kebutuhan nutrisinya tercukupi.
“Kemungkinannya bisa juga anak ini sakit, sehingga yang dimakannya tidak cukup untuk pertumbuhannya.
Kalau tidak diintervensi berat badannya akan berkurang terus, kemudian menurunkan kenaikan tinggi badan dan akhirnya menjadi gizi buruk lalu stunting,” paparnya.
Karenanya, pihaknya mengingatkan masyarakat segera ke dokter apabila kenaikan berat badan anaknya tidak sesuai target.
Stunting juga berdampak buruk baik jangka pendek misalnya penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit, dan jangka panjangnya penurunan fungsi kecerdasan.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Majalengka, Asri Febriantini, menyampaikan, terdapat 21 anggota Tim Updater Data.
Mereka mengupdate balita di desa-desa yang menjadi lokus untuk dilaporkan ke sistem yang telah disiapkan.
Bahkan, hingga 11 Oktober 2024 progres pelaporan dari Tim Updater Data tersebut mencapai 96,29 persen.
“Pencapaian ini menduduki peringkat ketiga tertinggi di Jawa Barat, dan Tim Updater Data Kabupaten Majalengka juga sejauh ini tidak ada kendala dalam menggunggah data ke sistem.
Padahal, daerah lain rata-rata kesulitan saat mengunggah data tersebut atau ketika turun ke lapangan,” ungkapnya.
Pasalnya, Pemkab Majalengka menurunkan camat, kepala desa, hingga puskesmas untuk mengawal Tim Updater Data.
Semua itu untuk memastikan balita yang menjadi sasaran tersebut dikunjungi. Pihaknya berharap, hasil Survey Status Gizi Indonesia 2024 kasus stunting di Kabupaten Majalengka menurun.
Ia pun optimistis target nol persen kasus stunting di Kabupaten Majalengka bakal tercapai asalkan konvergensi penanganannya berjalan lancar.
Saat ini, Pemkab Majalengka menargetkan zero new stunting atau tidak ada kasus baru, dan menekan kasus stunting yang kini tersisa 3,12 persen tersebut.
“Saat ini, kami menyasar remaja harus bebas anemia, dan jika ditemukan ada remaja yang anemia maka langsung diintervensi.
Selanjutnya kami juga mendampingi ibu hamil untuk memastikan minimal diperiksa enam kali selama kehamilannya,
Dan bayi yang baru lahir diupayakan mendapat ASI eksklusif selama enam bulan,” pungkasnya.
( Abdul Haris ) ***